Sabtu, 20 Juli 2013

Seribu Alasan Kenapa Suka Naik Gunung

Pertanya’an itu kerap sekali mampir ke telinga saya. Berawal dari sekedar hobi jalan jalan di alam terbuka, saya merasa tertarik untuk mencoba pengalaman baru, sensasi baru dan tantangan baru dalam hidup saya yaitu dengan Mendaki.
Arsip Sejarah Pendakian:
1. Tgl 30 Juni – 1 Juli  2012. Gn. Lawu (3.265 mdpl) via cemoro sewu
2. Tgl 31 Des 2012 – 1 Januari 2013. Gn Ungaran (2.050 mdpl) via jimbaran (pos mawar)
3. Tgl 9  – 10 Maret 2013. Gn Merbabu (3.142 mdpl) via thekelan
4. Tgl 10 – 12 Mei 2013. Gn Slamet (3.432 mdpl) via guci
5. Tgl 24 – 26 Mei 2013 Gn. Ceremai (3.027 mdpl) via linggasana
      Dengan mendaki saya dapat mengukir sejarah – sejarah baru dalam hidup dan merubah saya menjadi seperti ini. Menjadi lebih bersyukur dengan apa yang telah ada di langit dan di bumi..
       Terkadang, saat saya mulai lelah dengan kehidupan yang saya jalani saat itu, saya lebih memilih untuk pergi sejenak meninggalkan kehidupan yang ada di bawah, untuk menuju puncaknya. Dengan mendaki saya bisa lebih mensyukuri apa yang sedang saya jalani saat itu.
        Apa sih yang kamu cari dari naik gunung itu? Toh kamu capek capek naik malah turun? Perjalanan naik berapa jam? Di puncak berapa jam? Haa?? Cuma bentar? Apa enaknya nge-gembel digunung, badan capek? Gak mandi? Tidur ditenda, kedinginan, makan paling cuma mie instan? Apa enaknya???
      Saya lebih banyak mendapatkan apa yang tidak saya cari sebelumnya, Saat saya merasakan betapa lelahnya jalan jauh dengan medan yang sulit dan menanjak ke atas, saya  menjadi lebih bersyukur saat bisa jalan kaki dengan posisi mendatar dalam kehidupan keseharian yang saya lakukan. Saat saya merasa kedinginan di tenda dan tidur dengan alas seadanya, menjadi lebih bersyukur bisa menikmati tidur dikasur setelah itu,
      Ketika di gunung tidak ada makanan selain mie instan, saya merasa lebih bersyukur ketika bisa merasakan betapa nikmatnya makan nasi dirumah meskipun dengan lauk seadanya.
Saat merasakan betapa susahnya cari air disana, dan tau betapa berharganya setetes air untuk melumasi tenggorokan ini, saya lebih bersyukur bisa dengan mudahnya meneguk segelas air putih saat di rumah nanti.

Begitulah cara saya bersyukur dengan apa yang telah saya miliki saat ini... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar